Malang, 19 Agustus 2024 – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru saja menyelenggarakan webinar internasional dengan tema “The Evolution of Libraries from Information Providers to Research Partners: Changing Roles in Modern Research Context”. Acara yang berlangsung secara daring pada hari Senin ini menarik perhatian akademisi dan pustakawan dari berbagai institusi, baik nasional maupun internasional.
Dalam sambutannya, Prof. Akhsanul In’am, Ph.D, Wakil Rektor 1 UMM, menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam mendukung riset dan akademik di perguruan tinggi. “Transformasi perpustakaan menjadi mitra riset dalam era digital sangat esensial untuk meningkatkan kualitas penelitian dan reputasi akademik institusi,” ujar Prof. In’am.
Tiko Dhafin Rizky, SIP., M.M., Wakil Ketua I FPPTI Pusat, dalam keynote speech-nya, membahas evolusi perpustakaan dari sekadar penyedia informasi menjadi mitra riset yang esensial. “Perpustakaan saat ini menghadapi tantangan dan peluang baru dalam mendukung riset modern, dan peran mereka akan semakin signifikan di masa depan,” katanya.
Webinar ini juga menghadirkan Aaron Tay dari Singapore Management University Libraries, yang menjelaskan tentang penggunaan sumber daya informasi digital dan pemanfaatan alat berbasis AI untuk mempercepat proses riset.
Tay memaparkan contoh aplikasi AI yang mendukung kegiatan penelitian, seperti alat analisis data dan manajemen literatur, serta menyoroti tantangan dalam integrasi teknologi AI di perpustakaan.
Ida Fajar Priyanto, Ph.D dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan transformasi peran pustakawan menjadi asisten riset. Menurutnya, pustakawan masa kini harus memiliki kompetensi yang cukup untuk mendukung peneliti, mulai dari pencarian literatur hingga publikasi hasil riset.
Webinar ditutup dengan presentasi dari Achmad Syafiuddin, Ph.D dari Nahdlatul Ulama Higher Education Association – Surabaya, yang menyoroti hubungan antara publikasi penelitian dan reputasi institusi akademik. “Perpustakaan memiliki peran penting dalam memfasilitasi publikasi riset, yang pada akhirnya berdampak pada peringkat universitas dan akreditasi internasional,” jelasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Melati Purba Bestari, S.Sos, Ketua FPPTI JATIM, Risty Prasetyawati, SIP., M.A., Ketua FPPTI DIY, dan Yeni Fitria Nurahman, S.IIP., Ketua APPTNU.
Webinar ini bukan hanya sekadar ajang diskusi, namun juga menjadi langkah penting dalam memperkuat peran perpustakaan sebagai pilar utama dalam mendukung riset modern. Transformasi yang terjadi bukan hanya di tingkat teknologi, tetapi juga dalam cara pandang dan peran pustakawan dalam ekosistem penelitian. Dengan acara ini, UMM menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan perpustakaan sebagai mitra riset yang strategis dalam dunia akademik. (Zuhri)