Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Prof. E. Aminudin Aziz, secara resmi mengukuhkan Pengurus Pusat Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) untuk periode 2023-2026. Acara ini berlangsung dengan khidmat di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam bidang perpustakaan dan pendidikan tinggi di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpustakaan Universitas YARSI, Tiko Dhafin Rizky, S.IP, MM, turut dikukuhkan sebagai Wakil Ketua Umum I FPPTI. Pengukuhan ini menandai awal dari masa bakti kepengurusan baru yang diharapkan dapat membawa perubahan dan inovasi dalam pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia.
Prof. E. Aminudin Aziz dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar para pengurus FPPTI dapat menjalin komunikasi yang baik dan efektif. “Saya berharap, komunikasi antar para pengurus FPPTI dapat terjalin dengan baik dan menghasilkan program-program kegiatan yang dapat membawa kemajuan bagi forum,” ujar Prof. Aminudin. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara perpustakaan perguruan tinggi dengan Perpusnas serta lembaga-lembaga terkait lainnya dalam meningkatkan mutu layanan perpustakaan.
Sementara itu, Ketua Umum FPPTI terpilih Mariyah S.Sos. M.Hum, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan berkomitmen untuk melanjutkan program-program positif yang telah berjalan sebelumnya. “Kami akan fokus pada peningkatan kualitas layanan perpustakaan di perguruan tinggi serta pengembangan kapasitas pustakawan melalui berbagai pelatihan dan workshop,” ungkap Mariyah.
Acara pengukuhan ini juga diisi dengan diskusi panel yang membahas tantangan dan peluang dalam pengelolaan perpustakaan di era digital. Menampilkan narasumber Agus Rifa’i, Ph.D. serta panelis yang terdiri dari akademisi dan praktisi perpustakaan menyampaikan pandangan mereka mengenai pentingnya inovasi teknologi dalam memajukan perpustakaan perguruan tinggi.
Agus Rifa’I menyebutkan kinerja perpustakaan diukur dari peningkatan jumlah konsumsi konten digital, pencarian informasi mandiri, interaksi secara daring, kebutuhan informasi yang lebih spesifik, dan intensitas penggunaan media sosial.
Selain itu, FPPTI juga berencana untuk memperkuat jejaring kerjasama dengan perpustakaan di tingkat regional dan internasional. Ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas terhadap sumber daya informasi serta meningkatkan pertukaran pengetahuan antar pustakawan.
Dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, diharapkan FPPTI dapat terus berperan aktif dalam mengembangkan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia, sehingga mampu mendukung proses pembelajaran dan penelitian yang berkualitas. Acara diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah, memberikan kesempatan bagi para pengurus dan undangan untuk saling bertukar ide dan pengalaman. (Zuhri)