JDIH menjadi benchmarking bagi kampus diseluruh DKI Jakarta dalam wilayah Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta

Jakarta–Kepala Perpustakaan Universitas YARSI Tiko Dhafin Rizky S.IP MM., mengatakan Jaringan Dokumentasi Hukum YARSI (JDIH) telah menjadi benchmarking (tolak ukur) di seluruh khususnya di wilayah Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Tiko, ketika menjadi narasumber seminar Pengintegrasian Anggota Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum Nasional (JDIHN) yang diselenggrakan Kanwil Kemenkumh DKI Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022.

Dikatakan Tiko, peran keikutsertaan kampus dalam integrasi JDIHN ini merupakan suatu keistimewaan karena memiliki portal tersendiri untuk mengelola dokumen hukum hasil karya internal civitas kampus maupun produk hukum yang berasal dari pihak eksternal.

“Selain itu, pengintegrasian ini menjadi nilai kekhususan tersendiri bagi kampus terutama dalam peningkatan penilaian proses menunjang akreditasi universitas dan perpustakaan” jelas Ketua Umum Persaluny PdSI YARSI tersebut.

Pada kesempatan itu Tiko mendorong agar Kanwil Kemenkumhan DKI Jakarta membuat aplikasi mobile JDIH sehingga kebutuhan akan informasi hukum tidak hanya sebatas di lingkungan pendidikan tinggi saja, namun menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.

“Perpustakaan Universitas YARSI dalam hal ini siap untuk kolaborasi dengan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta dalam merealisasikan kegiatan tersebut,” tegas Tiko.

Sementara, Kepala Divisi Pelayanan Hukum & HAM DKI Jakarta, Dr. Ronald Lumbuun menyatakan peran JDIHN bagi universitas adalah sebagai sarana penyebarluasan informasi dan kajian bidang hukum dari civitas akademika kepada masyarakat serta wadah dokumen hukum, baik peraturan perundang-undangan maupun dokumen hukum lainnya.

“JDIHN merupakan search engine yang diakses secara cepat, dimana saja, dan kapan saja serta menjadi media untuk mempromosikan karya-karya dari perguruan tinggi”.tandas Ronald Lumbuun.

Kegiatan tersebut diikuti oleh secara virtual dan daring oleh berbagai universitas di DKI Jakarta, diantaranya Universitas SAHID,
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Prof. Gayus Lumbuun dan Universitas Pancasila.

Dan secara virtual diikuti oleh Universitas Esa Unggul, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM, Universitas Ibnu Chaldun, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Satyanegara, dan Universitas Indraprasta PGRI. (ZUHRI)